Fungisida Untuk Musim Hujan Solusi Unggul Untuk Petani. 081252271859 WA/SMS Pertanian Indonesia.
Pertanian Indonesia merupakan toko pertanian yang menjual beraneka macam kebutuhan pertanian terbaik dengan harga terjamin murah.
Berbagai produk fungisida untuk musim hujan kini sudah tersedia di Pertanian Indonesia.
Pertanian Indonesia jual produk fungisida untuk musim hujan dari berbagai produsen.
Dapatkan segera produk fungisida untuk musim hujan hanya di toko Pertanian Indonesia.
Indonesia merupakan produsen dari beraneka komoditi pertanian dengan nilai jual tinggi di pasaran.
Salah satu dari komoditi pertanian bernilai jual tinggi tersebut ialah komoditas hortikultura.
Komoditi hortikultura sendiri sedari dulu sudah menjadi prioritas utama yang banyak ditanam di Indonesia.
Hortikultura sendiri meliputi tanaman buah, sayuran, hias, dan obat – obatan (biofarmaka).
Tumbuhan hortikultura sendiri bisa dibudidayakan pada 2 musim, baik ketika musim kemarau maupun musim hujan.
2 musim tersebut mempunyai karakteristik berbeda serta berpengaruh terhadap cara budidaya tanaman.
Perbedaan kondisi iklim serta ketersediaan air menjadi faktor vital yang berpengaruh terhadap strategi budidaya.
Beberapa contoh perbedaan dalam membudidayakan tanaman hortikultura ketika musim hujan dan musim kemarau yaitu seperti :
-
Ketersediaan Air
Ketika musim kemarau, ketersediaan air cenderung cukup terbatas. Rendahnya curah hujan bisa menyebabkan kekeringan serta membuat tanah menjadi kering.
Oleh karena itu, petani harus mengatur irigasi secara efisien untuk memberikan air yang cukup pada tanaman.
Saat musim hujan, jumlah air tersedia cukup berlimpah. Tingginya curah hujan bisa menyediakan pasokan air cukup untuk tanaman.
Tetapi, petani tentunya perlu memantau genangan air serta mengatur drainase secara baik.
-
Tingkat Kelembaban
Ketika musim kemarau tingkat kelembaban udara cenderung lebih rendah. Hal ini bisa berpengaruh terhadap perkembangan serta pertumbuhan tanaman.
Petani harus menjaga kelembaban tanah dengan teknik penyiraman yang tepat serta mulsa untuk mengurangi penguapan air.
Saat musim hujan, tingkat kelembaban udara cenderung lebih tinggi. Hal ini dapat meningkatkan resiko perkembangan opt.
Petani harus memperhatikan sanitasi lahan tanam, menjaga jarak antar tanaman, serta menerapkan metode pengendalian opt secara tepat.
-
Pemupukan
Ketika musim kemarau, nutrisi tanah cenderung terkonsentrasi pada lapisan atas.
Petani harus melakukan pemupukan secara teratur serta memperhatikan dosis serta waktu pengaplikasian pupuk supaya tanaman memperoleh nutrisi yang cukup.
Tingginya curah hujan bisa mencuci nutrisi dari lapisan atas tanah. Pemupukan harus dilakukan secara hati – hati untuk mempertahankan ketersediaan nutrisi untuk tanaman.
Pemupukan awal sebelum musim hujan serta pemakaian pupuk tahan air bisa membantu tanaman memperoleh nutrisi yang dibutuhkan.
-
OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
Beberapa opt (contohnya hama dan penyakit) seperti serangga pengisap sisa – sisa panen ataupun kutu daun mungkin menjadi masalah ketika musim kemarau.
Penyiraman secara teratur serta sanitasi lahan yang baik bisa membantu mengurangi resiko terserang opt.
Tingkat kelembaban tinggi ketika musim hujan bisa memicu tumbuhnya penyakit karena infeksi jamur seperti busuk akar dan embun tepung.
Baca Juga : Bibit Timun Paling Bagus Cocok Petani Budidayakan
Ancaman Musim Hujan Ketika Membudidayakan Tanaman

Musim hujan merupakan periode ketika curah hujan meningkat signifikan serta mampu memberikan dampak negatif pada proses pembudidayaan tanaman.
Walaupun air hujan sangat penting untuk pertumbuhan tanaman, jika berlebihan ataupun tidak beraturan maka bisa menjadi ancaman serius untuk kesuksesan hasil panen.
Beberapa contoh bentuk ancaman musim hujan terhadap pembudidayaan tanaman yaitu seperti :
-
Genangan air
Salah satu ancaman yang mengintai ialah genangan air yang bisa terjadi karena curah hujan berlebihan.
Di musim ini genangan air berkepanjangan bisa menyebabkan tanah tergenang serta mengakibatkan kekurangan oksigen untuk akar tanaman.
Hal ini bisa menyebabkan gangguan untuk pertumbuhan akar, mengakibatkan penyakit pada akar, serta mematikan tanaman.
-
Erosi
Hujan deras bisa menyebabkan erosi pada tanah, terutama bila lahan pertanian tak memiliki perlindungan cukup (seperti penutup tanah ataupun tata letak lereng yang bagus).
Erosi mampu mengikis lapisan tanah subur, menghilangkan nutrisi penting, serta merusak struktur tanah.
Tanaman yang tumbuh di tanah tererosi mungkin mengalami pertumbuhan yang terhambat serta kekurangan nutrisi.
-
Kehilangan Nutrisi
Hujan yang cukup deras bisa mencuci nutrisi penting yang terdapat pada lapisan atas tanah.
Tanaman perlu nutrisi penting seperti kalium, fosfor, dan nitrogen untuk pertumbuhan yang sehat.
Kehilangan nutrisi ini bisa menyebabkan defisiensi nutrisi pada tumbuhan serta berpengaruh terhadap produksi hasil panen.
-
Serangan OPT
Tingkat kelembaban yang tinggi ketika musim hujan bisa memicu pertumbuhan mikroorganisme serta hama.
Beberapa penyakit yang seringkali menyerang ketika musim hujan termasuk penyakit jamur seperti embun tepung, busuk akar, serta karat.
Serangga seperti ulat dan kutu daun juga cenderung menjadi permasalahan utama ketika musim hujan.
Serangan dari opt – opt ini bisa merusak tanaman secara signifikan, mengurangi produktivitas serta kualitas hasil panen.
Ancaman Penyakit Karena Infeksi Jamur
Kali ini, Pertanian Indonesia ingin membahas mengenai salah satu ancaman penting mengenai salah satu ancaman diatas, yakni serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Seringkali dalam membudidayakan tanaman ketika musim hujan muncul banyak serangan dari opt.
Kenapa seperti itu ? Karena memang di musim hujan organisme pengganggu tanaman umumnya lebih cepat menyebar dan berkembang biak.
Salah satu organisme pengganggu tanaman yang seringkali menyerang ketika musim hujan ialah patogen jamur.
Serangan patogen jamur menyebabkan terjadinya penyakit pada tanaman, sehingga tanaman pun menjadi tidak bisa tumbuh secara optimal.
Beberapa contoh penyakit karena infeksi jamur yang sering muncul ketika musim hujan yaitu seperti :
-
Embun Tepung
Cendawan Leveillula taurica menjadi penyebab terjadinya penyakit embun tepung. Spora cendawan ini bisa bertahan hidup di dalam kuncup daun serta sisa – sisa tanaman.
Air, angin, serta hama mampu menjadi media penyebaran spora ke tumbuhan – tumbuhan sekitarnya.
Embun tepung bisa berkembang secara normal walaupun dalam kondisi kering.
Cendawan L. taurica bertahan hidup dalam suhu 10 sampai 12° C, tetapi kondisi paling optimal berada dalam suhu berkisar ± 30° C.
Penyebaran penyakit embun tepung akan semakin lebih cepat apabila didukung oleh curah hujan ringan dan embun pagi harian.
Sebagian besar infeksi jamur Leveillula berpengaruh terhadap daun, sedangkan bagian tangkai serta buah terkadang hanya mengalami infeksi saja.
Gejala pertama embun tepung yaitu muncul bintik tepung berwarna keputihan pada sisi bawah daun. Selain itu, pada sisi atas juga terdapat bintik kuning berintensitas beragam.
Bintik berwarna keputihan dapat pula berkembang pada sisi atas daun. Saat penyakit embun tepung berkembang, bagian yang terinfeksi akan mengkerut, daunnya akan rontok, lalu tanaman dapat saja mati.
-
Antraknosa
Sedari lama, penyakit antraknosa telah menjadi permasalahan utama untuk petani.
Penyakit ini terjadi akibat infeksi jamur dari genus Colletotrichum, yakni Colletotrichum gloeosporioides dan Colletotrichum capsici.
Patogen cendawan ini mampu menginfeksi tanaman dalam seluruh tahapan pertumbuhan tanaman hingga masa pasca panen.
Mereka bisa bertahan hidup di dalam maupun sekitar biji, sisa – sisa tanaman, hingga inang alternatif.
Patogen cendawan Colletotrichum dapat melahirkan perkembangan baru pada transplantasi yang telah terinfeksi.
Jamur ini tumbuh serta berkembang dalam periode hangat serta basah, dan dapat pula menyebar melalui perantara air hujan maupun air irigasi.
Infeksi pada buah dapat saja terjadi dalam kisaran suhu 10 hingga 30° C. Sementara, suhu paling baik untuk perkembangan jamur berkisar antara 23 sampai 27° C.
Permukaan buah yang basah bisa membuat penyakit antraknosa semakin parah.
Gejala antraknosa terlihat dengan kemunculan luka melingkar maupun bersudut basah pada buah.
Selanjutnya, buah pun menjadi sedikit cekung serta menjadi lebih lunak. Bagian tengah luka berwarna oranye atau coklat, lalu berubah warna menjadi hitam.
Sementara itu, jaringan di sekitarnya memiliki warna lebih terang. Sebagian besar permukaan buah pun bisa tertutupi oleh luka – luka tersebut.
Pada bintik – bintik buah pun juga acapkali banyak dijumpai cincin berbentuk konsentris.
Buah yang masih mentah dapat mengalami infeksi secara tersembunyi serta tak memperlihatkan gejala apapun sampai buah matang.
Gejala pada daun serta batang muncul sebagai bintik berbentuk kecil dengan warna abu – abu kecoklatan dengan tepian coklat tua.
Saat akhir musim, buah yang telah matang akan membusuk serta bagian cabang pun mengalami mati pucuk.
-
Layu Verticillium
Penyakit layu verticillium merupakan penyakit yang terjadi karena infeksi cendawan, yaitu Verticillium spp.
Cendawan ini mampu bertahan hidup pada sisa – sisa tanaman dalam tanah ketika tumbuhan inang tak tersedia.
Cendawan Verticillium masuk ke dalam jaringan vaskuler tanaman melalui luka pada kulit maupun akar kecil.
Sesudah berhasil masuk di dalam tanaman, jamur ini akan tumbuh secara cepat serta menghalangi penyaluran unsur hara serta air ke semua bagian tanaman.
Hal tersebut mengakibatkan bagian daun serta batang menjadi membusuk.
Gejala penyakit layu verticillium umumnya cukup beragam. Umumnya penguningan intervena pertama kali terlihat pada tepi daun lebih tua.
Seiring meluasnya penguningan jaringan, daun akan nampak layu walaupun sering terjadi hanya pada 1 sisi.
Gejala ini akan semakin kuat dengan cuaca hangat dan juga cerah.
Pada bagian pohon, terdapat gejala utama yang dapat terlihat. Matinya seluruh cabang, pertumbuhan yang buruk, serta penuaan dini pada daun merupakan contohnya.
Kemunculan warna pada jaringan kayu dalam bentuk lingkaran cincin atau garis merupakan gejala tambahan yang sering terjadi.
Kadang – kadang, dalam pemeriksaan lebih teliti memakai lensa, titik hitam kecil terlihat pada jaringan hidup ataupun jaringan yang telah mati.
Baca Juga : Zat Pengatur Tumbuh Biggest 40 EC
Fungisida Untuk Musim Hujan Terbaik Untuk Petani

Supaya dapat membasmi ancaman serangan infeksi penyakit karena jamur ketika musim hujan, tanaman tentu saja perlu perlindungan yang optimal.
Petani dapat memberikan perlindungan dengan cara mengaplikasikan fungisida berkualitas unggul yang cocok di musim hujan.
Untuk itulah, petani harus memperoleh produk fungisida untuk musim hujan dengan kualitas terbaik.
Fungisida untuk musim hujan di pasaran harganya tergolong beragam, dari puluhan sampai ratusan ribu.
Nah, agar lebih mudah tentunya Pertanian Indonesia akan merekomendasikan produk fungisida untuk musim hujan dengan kualitas unggulan.
Contoh beberapa produk fungisida untuk musim hujan yang cocok untuk mengatasi penyakit karena jamur yakni seperti :
-
Nativo 75 WG
Nativo 75 WG merupakan produk fungisida unggul kualitas terbaik yang cocok di musim hujan hasil produksi PT Bayer Indonesia.
Fungisida Nativo 75 WG dapat menjadi unggulan untuk petani. Kenapa ? Karena fungisida Nativo Bayer juga sangat cocok diaplikasikan pada musim hujan sebagai pembasmi penyakit tanaman karena serangan jamur.
Nativo 75 WG fungisida bentuk formulasinya berupa butiran tepung berwarna putih berbahan aktif tebukonazol 50 % dan trifluksistrobin 25 %.
Pestisida jenis fungisida Bayer untuk pertanian ini telah memiliki perijinan edar resmi dari Kementerian Pertanian RI.
Perijinan edar resmi Nativo 75 WG itu tertuang dalam nomor pendaftaran RI. 01020120072781.
Keunggulan dari fungisida Nativo Bayer yakni seperti efektif mengendalikan penyakit embun tepung, dan sebagainya.
Fungisida Nativo Bayer dikemas dalam kemasan sachet berisi bersih 12,5 gram serta 50 gram.
Apakah Anda tertarik merasakan dan membuktikan sendiri kualitas fungisida Nativo 75 WG ?
Segera dapatkan fungisida untuk musim hujan Nativo 75 WG melalui laman produk Nativo 75 WG.
-
Acrobat 50 WP
Acrobat 50 WP merupakan produk fungisida unggul kualitas terbaik yang cocok di musim hujan hasil produksi PT BASF Indonesia.
Fungisida Acrobat 50 WP dapat menjadi unggulan untuk petani. Kenapa ? Karena fungisida Acrobat BASF juga sangat cocok diaplikasikan pada musim hujan sebagai pembasmi penyakit karena serangan jamur.
Acrobat 50 WP fungisida formulasinya berbentuk butiran tepung putih dengan bahan aktif dimetomorf 50 %.
Pestisida jenis fungisida BASF untuk pertanian ini telah memiliki perijinan edar resmi dari Kementerian Pertanian RI.
Perijinan edar resmi Acrobat 50 WP itu tertuang dalam nomor pendaftaran RI. 01020119931072.
Keunggulan dari fungisida Acrobat BASF yakni seperti efektif mengendalikan penyakit bercak daun, dan sebagainya.
Fungisida Acrobat BASF dikemas dalam kemasan sachet berisi bersih 10 gram serta 40 gram.
Apakah Anda tertarik merasakan dan membuktikan sendiri kualitas fungisida Acrobat 50 WP ?
Segera dapatkan fungisida untuk musim hujan Acrobat 50 WP melalui laman produk Acrobat 50 WP.
-
Bion M 1/48 WP
Bion M 1/48 WP merupakan produk fungisida unggul kualitas terbaik yang cocok di musim hujan hasil produksi PT Syngenta Indonesia.
Fungisida Bion M 1/48 WP dapat menjadi unggulan untuk petani. Kenapa ? Karena fungisida Bion M Syngenta juga sangat cocok diaplikasikan pada musim hujan sebagai pembasmi penyakit tanaman karena serangan jamur.
Bion M 1/48 WP fungisida bentuk formulasinya berupa butiran tepung berwarna coklat mudah tersuspensi dalam air dan berbahan aktif Asibensolar S-metil 1 % dan mankozeb 48 %.
Pestisida jenis fungisida produksi Syngenta untuk pertanian ini telah memiliki perijinan edar secara legal dari Kementerian Pertanian RI.
Perijinan edar resmi Bion M 1/48 WP itu tertuang dalam nomor pendaftaran RI. 01020120001499.
Keunggulan dari fungisida Bion M Syngenta yakni seperti efektif mengendalikan penyakit antraknosa, dan sebagainya.
Fungisida Bion M Syngenta dikemas dalam kemasan sachet berisi bersih 500 gram.
Apakah Anda tertarik merasakan dan membuktikan sendiri kualitas fungisida Bion M 1/48 WP ?
Segera dapatkan fungisida untuk musim hujan Bion M 1/48 WP melalui laman produk Bion M 1/48 WP.
Baca Juga : Katalog Benih Timun Terlengkap Harga Murah
Jual Fungisida Untuk Musim Hujan Harga Terjangkau

Apabila pembaca tengah mencari produk fungisida untuk musim hujan, maka sudah pasti jawabannya ialah Pertanian Indonesia.
Pertanian Indonesia jual fungisida untuk musim hujan dengan jaminan harga terjangkau.
Pertanian Indonesia pun juga menyediakan berbagai tips dan trik terbaik untuk mengoptimalkan pemakaian fungisida ketika musim hujan.
Dengan begitu, nantinya pun petani bisa memperoleh hasil panen secara lebih optimal.
Aneka ragam produk fungisida untuk musim hujan yang Pertanian Indonesia jual telah terjamin keasliannya.
Fungisida untuk musim hujan telah teruji serta terjamin original dari produsen pembuatnya.
Untuk menjamin pesanan fungisida untuk musim hujan sampai ke tangan konsumen, Pertanian Indonesia bekerja sama dengan banyak mitra pengiriman bereputasi terpercaya.
Contoh beberapa mitra pengiriman Pertanian Indonesia yaitu seperti Pos Indonesia, JNE, JNT, dan lain – lain.
Mitra pengiriman kami sudah terbukti memiliki reputasi terjamin terpercaya, sehingga konsumen tak perlu ragu jika pesanan tak akan sampai.
Jadi, tunggu apalagi sekarang ? Pesan segera fungisida untuk musim hujan dari Pertanian Indonesia dan buktikan sendiri kualitasnya !!
Nah itulah dia artikel bertema fungisida untuk musim hujan ini kami tulis dan sampaikan kepada Anda semua. Semoga bisa bermanfaat untuk seluruh pembaca.
Apabila masih ada hal – hal kurang jelas mengenai artikel berjudul Fungisida Untuk Musim Hujan Solusi Unggul Untuk Petani ini, hubungi segera Pertanian Indonesia melalui no. telepon 081252271859 (Khusus Layanan WA/SMS).
Salam sukses dan sampai berjumpa kembali dalam artikel – artikel terbaru Pertanian Indonesia berikutnya.