Jual Cabe Keriting Terano F1 Matahari Seed Kualitas Terbaik Harga Murah

Jual Cabe Keriting Terano F1 Matahari Seed Kualitas Terbaik Harga MurahWA/SMS 081252271859 Pertanian Indonesia. Pertanian Indonesia merupakan toko pertanian online yang sudah lama dikenal dan dipercaya masyarakat Indonesia.

Produk – produk tani yang Pertanian Indonesia jual contohnya seperti alat pertanian dan spare part, zpt, benih tanaman, pupuk, pestisida, dll. Semua produk yang kami jual dijamin pasti kami kirim dan sampai ke alamat tujuan.

Cabe Keriting

Cabe Keriting (Capsicum annum L) merupakan salah satu jenis tanaman cabe yang banyak dibudidayakan petani. Salah satu faktor pendukungnya yaitu cabai keriting memiliki tingkat produktivitas tinggi denga masa panen yang relatif lebih cepat. Tingkat adaptasinya pun juga termasuk baik.

Umumnya, tanaman ini bisa ditanam di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian ± 2000 mdpl . Walaupun di semua jenis tanah tanaman ini bisa tumbuh, perlu diketahui bahwa hasil panennya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan di sekitarnya.

Berdasarkan sejarah, tanaman ini pada awalnya berasal dari Benua Amerika dan di abad ke 16 tanaman cabe keriting dibawa bersama 2000 – an jenis tumbuhan lainnya ke Asia Tenggara oleh pelaut Spanyol dan Portugis, lalu mulai menyebar ke seluruh dunia.

Baca Juga : Beli Melon Madesta F1 Panah Merah Murah

Cabe Keriting Terano F1

Cabe keriting Terano F1 merupakan benih cabai unggulan dari Matahari Seed (Bunga Matahari). Jual benih cabai Terano F1 di Pertanian Indonesia sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, sehingga sudah terbukti kualitasnya dengan berbagai keunggulan yang dimiliki benih cabai Terano F1.

Karakteristik dan keunggulan dari cabai keriting Terano F1 yaitu :

·    Cocok ditanam di daerah dataran rendah sampai dataran menengah pada musim kemarau dan musim hujan

·        Tahan terhadap serangan hama Aphid, Thrips, dan penyakit Phytopthora

·   Jual cabe keriting Terano F1 harga murah cocok ditanam di kebun, sawah, kebun, atau pekarangan rumah

·      Tanaman cabai Terano F1 memiliki vigor kokoh, ruas tegak, pendek, dan banyak percabangan

·     Terano F1 merupakan benih cabe – cabean keriting unggul yang memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit

·    Hasil panen cabai Terano F1 lebih cepat laku di pasaran karena disukai oleh pedagang dan petani

·    Jual cabe keriting Terano F1 harga murah di Pertanian Indonesia cocok untuk usaha agrobisnis petani cabai

·      Buah cabai Terano F1 memiliki tekstur lentur sehingga mengurangi tingkat kerusakan akibat proses pengemasan dan pengangkutan jarak jauh

·    Pembentukan buahnya tetap mudah meskipun dalam kondisi cuaca kurang baik, sehingga disukai oleh petani Indonesia

·        Bisa dipanen setelah berumur sekitar ± 85 – 90 hari setelah pindah tanam

·        Jual cabe keriting Terano F1 harga murah di Pertanian Indonesia dijamin memiliki kualitas terbaik dan original

·        Potensi hasil panen yang bisa dihasilkan yaitu berkisar ± 25 ton per ha

·        Benih cabai Terano F1 tersedia dalam kemasan sachet ukuran 10 gram

·       Buah cabe Terano F1 memiliki berat sekitar ± 6,5 gram – 8 gram, dengan diameter ± 0,7 cm – 0,8 cm dan panjang ± 16 cm – 18 cm dengan kulit buah berwarna hijau saat muda dan berubah warna menjadi merah saat sudah tua / siap panen

·     Beli benih cabe keriting Terano F1 bisa didapatkan di Pertanian Indonesia karena Pertanian Indonesia jual benih cabai hibrida Terano F1 harga murah

·     Harga cabai Terano F1 termasuk stabil, sehingga sangat cocok untuk dibudidayakan petani dan disukai oleh pedagang di pasar

Budidaya Cabe Keriting Terano F1


Agrobisnis cabe keriting hibrida Terano cocok sekali dimanfaatkan sebagai peluang usaha dalam mendapatkan keuntungan di masa seperti sekarang. Dengan memanfaatkan peluang usaha ini, prospek keuntungan bisa dihasilkan asalkan dengan catatan budidaya cabe keriting Terano F1 harus dilakukan dengan baik dan benar.

Cara menanam cabe Terano F1 yang baik dan benar yaitu :

·         Pengolahan Lahan Tanam

Lakukan pengolahan lahan terlebih dahulu sebelum melakukan proses penanaman.

Gunakan traktor atau cangkul untuk mengolah lahan tanam. Balik tanah secara sempurna. Setelah itu, buat bedengan dengan ukuran tinggi 20 cm, lebar 1 meter, dan panjang disesuaikan dengan lahan tanam. Berikan juga jarak antar bedengan ± 25 – 30 cm.

Setelah selesai, tutupi bedengan menggunakan mulsa plastik hitam perak. Bagian berwarna perak menghadap ke atas dan bagian berwarna hitam menghadap ke bawah.

Buat lubang pada mulsa tersebut dan diberikan jarak antar lubang tanam ± 20 – 25 cm. Lubang pada mulsa tersebut digunakan sebagai tempat menanam bibit cabai. Pastikan mulsa sudah terpasang kencang, yaitu dengan cara memasang bambu / patok pada setiap ujung mulsa.

·         Penyemaian Benih

Untuk menyemai benih, pertama rendam benih terlebih dahulu ke dalam air. Jika terdapat benih yang mengapung, maka pisahkan dan buang karena benih yang mengapung tersebut memiliki kualitas kurang baik sehingga tidak bisa tumbuh.

Setelah benih direndam, tiriskan dan masukkan benih tersebut ke dalam media semai yang telah dipersiapkan sebelumnya. Media semainya terdiri dari campuran antara pupuk kandang dan tanah yang diletakkan pada tray semai.

Setelah benih mulai berkecambah, taburkan pestisida sesuai dengan dosis agar tidak terserang hama atau penyakit. Setelah bibit berumur ± 14 hari, maka bibit sudah siap untuk dipindahkan ke bedengan.

·         Penanaman Bibit

Proses penanaman bibit bisa dilakukan setelah bibit sudah memiliki 3 – 4 helai daun atau berumur ± 3 – 4 minggu. Proses penanaman sebaiknya dilakukan saat pagi atau sore hari saat matahari tidak terlalu terik dan sebaiknya diselesaikan dalam 1 hari.

Untuk menanamnya, pertama pindahkan bibit ke dalam lubang tanam. Sobek polybag dari bibit. Lalu masukkan bibit dan media semainya ke dalam lubang tanam secara hati – hati. Setelah itu, tutupi dengan tanah di sekitarnya. Setelah itu jangan lupa sirami dengan air secukupnya untuk menjaga bibit supaya tidak kering.

Baca Juga : Jual Kacang Panjang Kanton Tavi F1 Termurah Di Pertanian Indonesia

·         Pemeliharaan Tanaman

Proses pemeliharaan tanaman harus dilakukan agar tanaman bisa tumbuh secara sempurna. Beberapa tahapan pemeliharaan cabe Terano F1 yaitu penyulaman bibit, penyiangan gulma, penyiraman / pengairan, dan pemupukan susulan.

Lakukan proses penyiraman atau pengairan secara rutin. Dengan melakukan penyiraman / pengairan maka tingkat kelembaban tanaman tetap terjaga.

Lakukan proses pemupukan susulan dengan cara memberikan pupuk sesuai dengan yang tertera di kemasan pupuk tersebut. Setelah itu, pasang ajir untuk menyangga tanaman cabe.

Pemasangan ajir ini sebaiknya dilakukaan saat tanaman masih muda. Ajir yang digunakan yaitu bisa berupa bambu atau kayu. Tancapkan ajir ke bedengan, dan berikan jarak dengan tanaman sekitar ± 5 – 7 cm.

Penyulaman bibit harus selalu dilakukan. Dengan melakukan penyulaman bibit, maka akan menghasilkan hasil panen yang tetap seragam. Proses penyulaman bibit ini bisa dilakukan maksimal sampai dengan bibit berumur 7 hari setelah tanam.

Lakukan juga proses penyiangan gulma secara rutin untuk menghindari pertumbuhan gulma. Jika gulma tidak disiangi maka tanaman bisa diserang oleh hama dan penyakit. Terakhir, lakukan proses pembumbunan jika tanah di sekitar tanaman mulai tergerus.

·         Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit dalam budidaya tanaman selalu jadi ancaman utama. Serangan yang diakibatkan oleh hama dan penyakit tentu saja tidak bisa diabaikan begitu saja. Oleh karena itu, melakukan pengendalian hama dan penyakit menjadi sangat penting untuk dilakukan.

Beberapa hama dan penyakit yang jadi ancaman dalam budidaya cabe keriting yaitu :

1.   Tungau

Tungau merupakan hewan berukuran kecil dan biasanya bersembunyi di bagian bawah daun. Tungau menyerang tanaman dengan cara menghisap daun hingga jaringan daun menjadi rusak.

Serangan hama ini akan lebih parah terjadi di musim kemarau. Hal tersebut karena hama ini cenderung berkembang biak lebih pesat pada suhu yang tinggi. Dalam waktu 3 hari, telur – telur tungau akan menetas dan 5 hari kemudian telah berubah menjadi tungau dewasa.

Gejala serangan hama tungau pada tanaman yaitu terdapat bintik kuning pada permukaan daun, daun menjadi keriting dan menggulung ke bawah, dan pada serangan yang cukup parah mengakibatkan daun menjadi rontok.

Untuk mengendalikan serangan hama tungau, cara yang bisa dilakukan diantaranya seperti melakukan rotasi tanaman, menjaga kebersihan lahan tanam, memanfaatkan predator / musuh alami hama tungau, serta melakukan aplikasi akarisida sesuai dengan dosis.

2.   Thrips

Dalam sekali bertelur, thrips mampu menghasilkan sebanyak ± 50 telur dengan bentuk telur seperti kacang putih keabu - abuan. Telur tersebut diletakkan di dalam daun muda.

Setelah 3 – 8 hari, nimfa akan menetas dari dalam telur. Nimfa berukuran kecil dengan tubuh berwarna merah dan berubah menjadi berwarna coklat kekuningan.

Dalam beberapa hari, nimfa akan mulai memasuki proses metamorphosis di tanah gembur ataupun sisa – sisa daun tanaman di bagian dasar tanaman inangnya.

Masa pupa ini berlangsung selama ± 2 – 5 hari. Setelah itu, mereka akan berubah menjadi thrips dewasa dengan tubuh lunak, ramping, dengan sayap berjumbai dengan warna sayap kekuningan.

Gejala serangan hama thrips contohnya yaitu terdapat bercak – bercak berwarna putih / keperakan pada daun, dan pada serangan yang parah daun menjadi berwarna coklat, menggulung, dan mengeriting dan akhirnya mengering dan tanaman menjadi kerdil.

Untuk mengendalikan hama thrips, cara yang bisa dilakukan seperti membuang dan memusnahkan tanaman yang terserang, menjaga kebersihan lahan tanam, melakukan rotasi tanaman, dan melakukan aplikasi Insektisida sesuai dengan dosis.

3.   Antraknosa

Penyakit antraknosa disebabkan oleh serangan cendawan Colletotrichum capsici. Cendawan ini perkembangannya akan menjadi lebih pesat pada kondisi lingkungan basah dan lembab.

Penyakit antraknosa bisa menyerang di hampir seluruh bagian tanaman. Fase serangan penyakit antraknosa pun bisa terjadi pada fase generatif dan masa vegetatif.

Gejala serangan penyakit antraknosa contohnya yaitu terdapat bercak berbentuk melingkar dan cekung berwarna coklat di pusatnya pada bagian buah, lalu bercak tersebut lama – lama akan menyebabkan buah menjadi kering, busuk, dan akhirnya rontok.

Untuk mengendalikan penyakit antraknosa, cara yang bisa dilakukan diantaranya yaitu menjaga kebersihan lahan tanam, melakukan rotasi tanaman, membuang dan memusnahkan tanaman yang terserang, serta melakukan aplikasi fungisida sesuai dengan dosis.

4.   Ulat tanah

Ulat tanah merupakan salah satu hama yang harus diwaspadai serangannya. Hama ini cukup pandai dalam bersembunyi di dalam tanah. Pada siang hari, mereka biasanya bersembunyi di dalam tanah kedalaman 5 – 10 cm. Di malam hari, ulat tanah akan mulai aktif keluar dan memakan tanaman inangnya.

Gejala serangan hama ulat tanah diantaranya seperti tanaman akan rebah, dan pada serangan parah hanya menyisakan bagian batang bawahnya saja.

Untuk mengatasi serangan hama ulat tanah, cara yang bisa dilakukan diantaranya yaitu melakukan rotasi tanaman, mengambil dan memusnahkan ulat tanah secara langsung, memanfaatkan predator alami ulat tanah, dan melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.

5.   Lalat buah

Lalat buah termasuk dalam golongan hama utama tanaman cabe. Lalat buah banyak menyerang tanaman cabai, terutama di musim hujan.

Tingkat kelembaban dan suhu lingkungan berperan besar dalam perkembangbiakan hewan ini. Dengan begitu, tingkat serangannya juga akan meningkat.

Lalat buah biasanya memiliki siklus hidup selama 18 – 20 hari, namun tergantung dengan suhu lingkungan habitatnya. Dalam sekali bertelur, lalat buah betina bisa menghasilkan telur sebanyak 50 – 100 telur ke dalam buah cabai muda. Dalam 2 – 5 hari, telur tersebut akan menetas menjadi belatung dan memulai kerusakan.

Gejala tanaman yang terserang lalat buah diantaranya yaitu terdapat larva / belatung di dalam buah cabai, terdapat bintik – bintik pada buah cabai, dan cabe akhirnya rontok.

Untuk mengendalikan hama lalat buah, cara yang bisa dilakukan diantaranya yaitu memasang perangkap lalat buah, memanfaatkan predator alami lalat buah, menggunakan tanaman perangkap (seperti kemangi), serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.

·         Proses pemanenan

Proses pemanenan bisa dilakukan setelah tanaman cabai Terano F1 berumur sekitar ± 85 – 90 hari setelah pindah tanam dengan potensi hasil mencapai ± 25 ton per ha.

Untuk memanennya, caranya yaitu dengan cara dipetik. Pemetikan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sekitar jam 5 – 7 pagi. Petik sampai dengan bagian tangkainya, lalu masukkan ke dalam wadah.

Baca Juga : Trend Produk Cara Dan Formula Bisnis Pertanian Indonesia

Beli benih cabai keriting Terano F1 harga murah produk Matahari Seed bisa didapatkan di toko Pertanian Indonesia. Pertanian Indonesia jual benih cabe keriting Terano F1 kualitas original dan terbaik.

Jika Anda tertarik beli produk cabe keriting F1 harga murah bisa langsung meluncur ke halaman produknya, lalu masukkan ke dalam keranjang dan klik checkout.

Isi alamat pengiriman dengan lengkap, lalu bayar pesanan Anda. Setelah pesanan produk dibayar, Anda cukup tunggu di rumah saja sampai pesanan dating. Sangat mudah sekali, bukan ??

Demikian artikel berjudul Jual Cabe Keriting Terano F1 Matahari Seed Murah Kualitas Terbaik ini saya tulis dan sampaikan kepada Anda. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan berdampak positif untuk Anda.

Jika masih terdapat hal – hal yang kurang jelas langsung saja hubungi Pertanian Indonesia melalui fitur chat di laman web kami atau melalui no. telepon 081252271859 (Khusus Layanan WA/SMS). Terima kasih.