Benih Bawang Merah Hibrida Unggulan Petani. 081252271859 WA/SMS Pertanian Indonesia. Pertanian Indonesia adalah toko online yang jual dan menyediakan berbagai sarana dan prasarana pertanian terlengkap dan unggul dengan harga murah serta kualitas terbaik.
Benih bawang merah hibrida untuk petani sayur jadi sebuah komoditi unggulan di masa sekarang. Penggunaan benih bawang merah hibrida akan memberikan keunggulan dan keuntungan untuk petani asalkan dilakukan secara baik dan benar.
Bawang Merah
Bawang merah adalah salah satu jenis tanaman bawang yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masak. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Asia Tengah, yakni India dan Palestina. Tetapi, berdasarkan literatur yang lain juga menyebutkan jika Asia Tenggara dan Mediterranian merupakan asal dari tanaman bawang merah.
Berdasarkan sejarah, budidaya bawang merah merupakan budidaya tanaman tertua dibandingkan dengan budidaya tanaman lainnya. Hal tersebut berdasarkan sejarah yaitu Bangsa Mesir pada 3200 – 2700 tahun sebelum masehi, dimana melukiskan tanaman ini pada tugu – patung – patung mereka.
Di Yunani Kuno, pengembangan tanaman ini sebagai sarana pengobatan mulai dilakukan sejak tahun 2100 sebelum masehi. Sedangkan di Israel sendiri bawang merah mulai dikenal sejak tahun 1500 sebelum masehi.
Kebutuhan bawang merah hibrida di Indonesia sendiri beberapa tahun belakangan terus mengalami kenaikan. Selain itu, komoditas ini banyak diekspor ke berbagai Negara, seperti Singapura, Timor Leste, Malaysia, Taiwan, Vietnam, Thailand, dll.
Manfaat yang terkandung dalam bawang merah menjadi salah satu faktor yang membuat peningkatan kebutuhan konsumsi sehari – hari. Manfaat – manfaat tersebut sangat banyak dan diperlukan tubuh.
Manfaat mengkonsumsi bawang merah yaitu :
· Meningkatkan kemampuan otak
Kandungan folat, zat besi, dan pyrithione mampu meningkatkan kesehatan dan kemampuan otak.
· Menurunkan kolesterol
Kaya dengan kandungan asam amino sulfur dan sufida methylallyl membuat bawang merah mampu menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh.
· Mencegah penyakit kanker
Nutrisi berupa zat quercetin pada bawang merah mampu menangkal berbagai radikal bebas (termasuk kanker), sehingga penyakit kanker bisa dicegah.
· Mengencerkan dahak pada saat batuk
Kandungan zat saponin dalam bawang merah mampu mengencerkan dahak, sehingga tenggorokan menjadi lebih lega.
· Menurunkan tekanan darah
Kandungan nutrisi berupa zat quercetin mampu menurunkan tekanan darah, sehingga mampu untuk mengatasi berbagai penyakit degeneratif seperti stroke, jantung koroner, dll.
· Mengobati cacingan
Senyawa aliin dan alisin dalam bawang merah memiliki efek antelmintik yang mampu membunuh cacing, sehingga bisa mengatasi cacingan.
· Menjaga kesehatan kulit
Kandungan vitamin C dalam bawang merah akan membantu merangsang produksi kolagen pada tubuh, sehingga mampu menjaga kesehatan kulit.
· Menyembuhkan penyakit disentri
Penyakit disentri bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi bawang merah, karena mengandung flavonoid yang mampu membunuh bakteri Shigella (penyebab disentri).
Baca Juga : Jual Cabe Keriting Terano F1 Matahari Seed Murah Kualitas Terbaik
Benih Bawang Merah Hibrida
Benih bawang merah hibrida unggul perlu jadi prioritas utama petani sayur jika ingin mendapatkan kualitas hasil panen yang memuaskan. Memiliki perpaduan sifat - sifat unggul dari induknya membuat benih hibrida sehingga sangat bagus untuk proses pembudidayaan.
Nah, Pertanian Indonesia memiliki beberapa rekomendasi benih hibrida unggul untuk Anda. Contoh produk benih hibrida unggul rekomendasi Pertanian Indonesia yaitu :
· Sanren F1
Merupakan benih bawang merah hibrida unggul dari PT East West Seed Indonesia, Tbk (Panah Merah). Benih hibrida Sanren tahan terhadap penyakit layu dan bercak ungu.
Sanren F1 Benih Hibrida Cap Panah Merah tersedia dalam kemasan sachet ukuran 10, 50, dan 500 gram dan direkomendasikan ditanam di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi.
Proses pemanenannya bisa dilakukan setelah tanaman berumur sekitar ± 65 – 70 hari setelah tanam dengan potensi hasil panen mencapai ± 25 ton per ha.
· Lokananta F1
Adalah benih bawang merah hibrida unggul PT East West Seed Indonesia, Tbk (Panah Merah). Benih hibrida Lokananta tahan terhadap penyakit bercak ungu dan layu.
Lokananta F1 Benih Hibrida Cap Panah Merah tersedia dalam kemasan sachet ukuran 10, 50, dan 500 gram dan direkomendasikan ditanam di daerah dataran rendah.
Proses pemanenannya bisa dilakukan setelah tanaman berumur sekitar ± 65 – 75 hari setelah tanam dengan potensi hasil panen mencapai ± 26 ton per ha.
Baca Juga : Alat Pertanian Sarana Penting Dalam Kegiatan Bercocok Tanam
Budidaya Bawang Merah Hibrida
Budidaya bawang merah
hibrida jadi solusi jitu untuk petani. Petani budidaya bawang merah hibrida jadi solusi bisnis menguntungkan dengan potensi hasil besar.
Namun, sebelum itu Anda
perlu memilih benih hibrida terlebih dahulu yang memiliki kualitas unggul.
Untuk benih bawang merah hibrida unggul, Anda bisa menggunakan benih hibrida
seperti Lokananta F1, Sanren F1, ataupun benih hibrida
lainnya.
Setelah itu semua
terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan budidaya bawang merah
hibrida. Cara melakukan budidaya bawang merah hibrida secara baik dan benar
yaitu :
·
Pengolahan
Lahan
Gemburkan
tanah terlebih dahulu dengan cara dicangkul atau dibajak menggunakan traktor.
Setelah selesai, buat bedengan pada lahan tanam. Buat bedengan dengan ukuran
tinggi 20 – 30 cm, lebar 100 – 120 cm, dan panjang menyesuaikan dengan kondisi
lahan tanam.
Berikan
jarak antar bedengan sekitar 50 cm, dan cangkul sedalam 50 cm. Setelah itu, cek
tingkat keasaman tanah. Jika pH tanah masih asam, berikan dolomite / kapur
pertanian untuk menteralkan pH tanah. Lakukan proses ini sekitar 2 minggu
sebelum proses penanaman.
Setelah
itu, berikan pupuk dasar pada bedengan. Sebaiknya gunakan pupuk organik (pupuk
kandang atau pupuk kompos) sebagai pupuk dasar. Taburkan pupuk tersebut secara
merata pada bedengan.
Tambahkan
juga dengan pupuk kimia seperti KCl, ZA, urea, dan SP – 36 dengan dosis masing
– masing sebanyak 56 kg, 100 kg, 47 kg, dan 311 kg untuk setiap hektar.
Campurkan
4 pupuk tersebut secara merata, lalu berikan pada bedengan. Setelah itu,
diamkan bedengan selama 1 minggu sebelum melakukan proses penanaman.
·
Penyemaian
Benih
Campurkan
benih hibrida terlebih dahulu dengan fungisida. Setelah itu, buat larikan pada
bedengan dengan menggunakan papan panjang atau kayu dengan kedalaman sekitar ±
5 – 10 cm.
Selanjutnya,
taburkan benih hibrida pada larikan tersebut. Pastikan agar jangan terlalu
renggang dan terlalu rapat / dekat. Setelah selesai, tutupi dengan tanah dan
sirami dengan air secukupnya.
Jika
bibit sudah berumur 1 minggu, buat naungan untuk melindunginya. Cuaca yang
terik dan juga curah hujan yang tinggi jika dibiarkan saja akan berdampak negatif.
Apabila
benih hibrida yang disemai sudah berumur sekitar ± 40 hari, maka benih sudah
bisa dipindahkan ke lahan tanam.
·
Penanaman
Siapkan
benih hibrida yang telah disemai, lalu masukkan pada lubang tanam. Jangan memasukkan
terlalu dalam.
Berikan
jarak tanam sekitar 20 x 20 cm pada musim hujan. Sementara untuk musim kemarau
berikan jarak tanam sekitar 15 x 15 cm.
·
Pemeliharaan
Lakukan
proses pemeliharaan secara rutin untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan
tanaman menjadi sempurna. Beberapa tahapan proses pemelihaaan dalam budidaya
benih bawang merah hibrida yaitu :
1. Penyiraman
Lakukan penyiraman secara rutin, yakni 2
kali sehari pada pagi dan sore hari. Lakukan sampai benih berumur 10 hari
setelah tanam. Setelah 10 hari, cukup sirami sebanyak 1 hari sekali.
2. Penyiangan Gulma
Siangi gulma sebanyak 2 kali dalam 1 kali
musim tanam. Namun jika pertumbuhan gulma terasa cukup cepat, segera lakukan
penyiangan gulma lagi.
3. Pemupukan Susulan
Setelah bibit berumur sekitar 2 minggu,
lakukan proses pemupukan susulan. Dalam proses ini, gunakan pupuk berupa pupuk
ZA, KCl, dan urea dengan dosis masing – masing sebanyak 200 kg, 112 kg, dan 93
kg per hektar. Campurkan secara merata, lalu aplikasikan campuran pupuk
tersebut pada tanaman.
Lakukan proses pemupukan susulan selanjutnya pada
minggu ke 5. Gunakan campuran antara beberapa pupuk, seperti ZA, KCl, dan urea
dengan dosis masing – masing sebanyak 100 kg, 56 kg, dan 47 kg per hektar.
Aplikasikan secara merata pada tanaman.
Baca
Juga : Menanam Melon Peluang Bisnis Usaha Menguntungkan
·
Pengendalian
Hama Dan Penyakit
Serangan
penyakit dan hama selalu menyebabkan kerusakan yang merugikan untuk petani. Jika
hanya dibiarkan saja, maka kerugian akibat serangan hama dan penyakit akan
menjadi semakin besar.
Beberapa
hama dan penyakit dalam budidaya bawang merah hibrida :
1. Ulat Grayak
Hama ulat grayak (Spodoptera litura)
memiliki tubuh berukuran kecil berwarna hijau sampai hijau tua. Hewan ini hidup
secara berkelompok dan akan aktif menyerang pada malam hari.
Ulat grayak bersifat polifag sehingga
sangat berbahaya. Selain itu, pada serangan yang parah tanaman akan habis hanya
dalam kurun waktu 1 malam saja.
Gejala serangan hama ulat grayak yaitu daun
menjadi berlubang, daun rusak terkoyak, terdapat kotoran seperti serbuk
gergaji, dan pada serangan parah daun menjadi rontok tak bersisa.
Untuk mengatasi serangan ulat grayak,
caranya yaitu dengan membuang dan memusnahkan tanaman yang terserang,
menggunakan predator alami ulat grayak, melakukan rotasi tanaman, serta
melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.
2. Ulat Tanah
Hama ulat tanah (Agrotis ipsilon)
merupakan ngengat dengan tubuh berbintik berwarna keabu – abuan. Ulat tanah
akan bersembunyi pada siang hari dan mulai aktif pada malam hari.
Gejala serangan hama ulat tanah yaitu
bagian batang menjadi terpotong, tanaman menjadi layu, terdapat lubang kecil
tak beraturan di dekat tanaman, dan akhirnya lama – lama akan mati.
Untuk mengatasi serangan hama ulat tanah,
caranya yaitu dengan mengambil dan memusnahkan ulat tanah secara langsung, melakukan
rotasi tanaman, memanfaatkan predator alami, dan melakukan aplikasi insektisida
sesuai dengan dosis.
3. Lalat pengorok daun
Lalat pengorok daun (Liriomyza sp.) termasuk
dalam salah satu hama utama pada bawang merah hibrida. Lalat pengorok daun
betina akan meletakkan telur pada daun muda.
Telur tersebut akan menetas setelah 2 – 4
hari. Larva akan makin berkembang dengan suhu optimal sekitar 25 - 30°
C. Setelah menetas, larva akan mulai menyerang dan merusak tanaman.
Gejala serangan terdapat terowongan seperti
garis berwana abu – abu pada daun, terdapat
bintik putih pada tanaman, dan pada serangan parah daun menjadi gugur.
Untuk mengendalikan serangan lalat pengorok
daun, caranya yaitu dengan mengambil dan memusnahkan lalat pengorok daun secara
langsung, menggunakan mulsa plastik, memasang perangkap lalat, serta melakukan
aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.
4. Layu fusarium
Penyakit layu fusarium disebabkan oleh
infeksi cendawan Fusarium oxysporum. Cendawan ini berkembang pada tanaman yang
terinfeksi dan menghambat proses transportasi air dan unsur hara.
Cendawan fusarium menginfeksi tanaman
melalui luka pada akar atau bagian ujung akar. Setelah berhasil menginfeksi
tanaman, jamur ini bisa bertahan dan tetap aktif selama beberapa tahun.
Gejala serangan penyakit layu fusarium
yaitu pada siang hari tanaman menjadi layu, daun menjadi menguning, dan
jaringan vaskuler dalam batang menjadi berwarna merah atau coklat.
Untuk mengendalikan penyakit layu fusarium,
caranya yaitu dengan mengambil dan memusnahkan tanaman yang terserang,
melakukan rotasi tanaman, melakukan pemupukan secara berimbang, serta melakukan
aplikasi fungisida sesuai dengan dosis.
5. Embun Bulu
Penyakit embun bulu disebabkan oleh
serangan jamur Peronospora destructor. Cendawan ini mampu beradaptasi dengan
inangnya. Selain itu, juga mampu berkembang dengan baik pada suhu hangat (15 –
23° C) dan curah hujan tinggi.
Jamur ini umumnya menular melalui media
angin dan percikan air hujan. Cendawan Peronospora biasanya masuk melalui
jaringan tumbuhan, lalu infeksinya akan menyebar ke berbagai bagian.
Gejala penyakit embun bulu yaitu terdapat
bintik – bintik berwarna kekuningan pada permukaan atas daun dengan ukuran
berbeda – beda, dan terdapat lapisan bulu tebal berwarna putih pada bagian
bawah bercak.
Untuk mengatasi penyakit embun bulu,
caranya yaitu dengan memotong dan memusnahkan tanaman yang terserang, menjaga
kebersihan lahan tanam, melakukan aplikasi pemupukan secara berimbang, dan
melakukan aplikasi fungisida sesuai dengan dosis.
·
Pemanenan
Bawang
merah hibrida siap panen jika memiliki beberapa ciri – ciri seperti daun rebah
sebanyak 60 – 70 persen, daun sudah mulai menjadi layu, serta umbi yang sudah
siap panen pun biasanya akan mulai terlihat di permukaan tanah.
Untuk
cara panennya, cabut seluruh bagian bawang merah secara hati – hati sampai
semua terangkat. Setelah itu, kumpulkan bawang merah menjadi satu dan ikat
menggunakan tali.
Setelah
panen, umbi bawang merah hibrida perlu dikeringkan terlebih dahulu. Lakukan proses ini selama 7
– 14 hari. Jangan lupa balikkan setiap 2 – 3 hari sekali. Setelah bawang merah
hibrida kering, maka sudah siap untuk disimpan atau langsung dipasarkan.
Baca Juga : Kacang Buncis Banyak Manfaat Cocok Untuk Budidaya
Demikian artikel berjudul Benih Bawang Merah Hibrida Unggulan Petani ini saya tulis dan sampaikan kepada Anda. Semoga artikel ini bisa berdampak dan memberikan manfaat positif dalam kehidupan Anda semua.
Jika masih ada hal – hal
yang masih kurang jelas langsung saja hubungi Pertanian Indonesia melalui layanan chat pada laman web kami atau
melalui no. telepon 081252271859 (Khusus
Layanan WA/SMS). Salam sukses
selalu.